logotrias
  • Tentang Kami
  • Layanan
  • Portofolio
  • Publikasi
  • Artikel
Contact Us
Kutipan, Media

Pengamat Minta Menteri-menteri Prabowo Harus Bisa Kerja Seperti Purbaya: Gesit, Enggak Jelimet

November 3, 2025 admin
Pengamat Minta Menteri-menteri Prabowo Harus Bisa Kerja Seperti Purbaya- Gesit, Enggak Jelimet
GAYA KEPEMIMPINAN PURBAYA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Pegamat berharap para menteri Prabowo lainnya juga bisa bekerja seperti Purbaya yang gesit, transparan, hingga komunikatif.

Pengamat politik, Agung Baskoro, mengatakan bahwa para menteri di Kabinet Merah Putih harus bisa menerjemahkan arahan dari Presiden Prabowo Subianto.

Terutama terkait program-program kesejahteraan rakyat, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Garuda, Koperasi Murah Putih, dan program lainnya.

Sebab, kata Agung, jika para menteri tidak bisa menerjemahkan instruksi Prabowo, maka hal tersebut akan menjadi bumerang, apalagi masyarakat kini sangat menyoroti kinerja pemerintahan di bidang ekonomi.

“Kualitas program tidak ada penyelewengan, bagaimana tepat sasaran, bagaimana program ini bisa dirasakan, apakah itu MBG, sekolah Garuda, Koperasi Desa Merah Putih dan program-program populis lain,” ungkap Agung, dikutip dari YouTube tvOneNews, Senin (3/11/2025).

“Kalau ini tidak diterjemahkan dengan bagus ke masyarakat, bisa jadi bumerang juga, karena tingkat kepuasan publik itu backbone-nya adalah bidang ekonomi. Bisa menjadi bumerang politik yang membuat kepuasan (masyarakat) itu akan terganggu nanti,” sambungnya.

Agung lantas mengatakan bahwa para menteri, terutama yang terkait dengan bidang ekonomi, harus bisa bekerja lebih keras giat lagi, seperti Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa.

Sebab, menurut Agung, jika hanya Purbaya saja yang demikian, maka hal tersebut bisa berbahaya bagi pemerintahan.

“Nah, bagaimana cara dan ceritanya? Menteri-menteri, misalkan di bidang ekonomi tentu harus lebih giat, lebih keras. Selain Pak Purbaya tentunya, kalau hanya Pak Purbaya saja yang bekerja bahaya ini, jadi Menteri Ekonomi harus lebih gesit,” paparnya.

Oleh karena itu, Agung pun berharap para menteri lainnya juga bisa bekerja seperti Purbaya yang gesit, transparan, hingga komunikatif.

Jika hal tersebut diterapkan oleh semua menteri, kata Agung, maka publik akan melihat bahwa kabinet Prabowo ini mempunyai kinerja yang bagus, jadi tidak hanya Purbaya saja yang disorot.

“Jadi kalau bisa semuanya seperti Pak Purbaya gitu bekerja lebih keras, lebih gesit, lebih transparan, supaya apa? Publik melihat bahwa matahari terbit optimis itu dari kabinet, bukan hanya dari Pak Purbaya, dari semua menteri, standar SOP bekerjanya seperti beliau (Purbaya), sangat komunikatif,” ujar Agung.

Menurut Agung, Purbaya memiliki bahasa yang sederhana dan tidak jelimet ketika menjelaskan tentang kondisi ekonomi Indonesia, meskipun dia dari bidang keuangan. Sehingga, publik bisa mudah memahami kondisi ekonomi terkini.

Dengan mengambil contoh gaya Purbaya ini, Agung berharap kinerja para menteri ke depannya bisa lebih bagus lagi, bahkan melebihi Purbaya sendiri.

Sehingga, pandangan publik kepada pemerintah bisa menjadi lebih positif lagi karena Prabowo mempunyai banyak menteri yang kinerjanya baik.

“Bahasanya sederhana, enggak jelimet, walaupun bidang keuangan. Karena selama ini kan kita mikirin keuangan tuh ribet banget gitu. Orang awam seperti saya butuh membaca lagi literatur-literatur supaya paham ekonomi.”

“Tapi dengan Pak Purbaya ‘oh sesederhana itu’. Nah, menteri lain juga harus sederhana itu, jangan jelimet. Kalau memang bahasanya mudah, kenapa harus susah, gitu kan?”

“Kalau bisa lebih dari Pak Purbaya malah, lebih bagus lagi. Sehingga publik akan melihat kok banyak bangetnya menteri Pak Prabowo sekarang bagus-bagus, bahkan lebih bagus dari Pak Purbaya,” katanya.

Pengamat Minta Prabowo Bisa Lebih Disiplinkan Menteri

Agung juga menyarankan kepada Prabowo pada tahun kedua kepemimpinannya sebagai Presiden RI nanti, agar bisa lebih mendisiplinkan menteri-menterinya lagi.

Jika memang ada menteri yang tidak bisa mencapai target yang diharapkan atau tidak bekerja secara maksimal, Agung meminta agar Prabowo langsung menggantinya.

“Tahun kedua nanti Presiden harus, mau tidak mau lebih mendisiplinkan para menteri. Kalau memang dia tidak bisa mencapai target atau kerjanya enggak maksimal, ya mau enggak mau diganti,” ucapnya.

Namun, jika menteri yang diganti itu merupakan Ketua Umum partai politik (parpol), Agung menyarankan agar direposisi saja ke jabatan lain, jika memang pergantian itu dikhawatirkan akan memengaruhi stabilitas parpol.

Pergantian ini, menurut Agung, agar tidak menjadi beban bagi Prabowo lagi ke depannya.

“Misalkan dari ketua umum partai, kalau memang enggak bisa keluar kabinet, mending  
direposisi. Misalkan dia enggak jago di keuangan, diganti ke energi. Jadi kan reshuffle terbatas, itu kan win-win solution juga,” jelas Agung.

“Jadi yang enggak bisa kerja harus segera diganti supaya tidak menjadi beban bagi Pak Presiden. Karena Pak Presidennya sudah lumayan agresif nih, lumayan positif apresiasinya. Nah, menteri-menterinya harus seperti itu juga.”

“Kalau yang enggak bisa ngikutin ritme, yang enggak ada pilihan selain diganti atau direposisi kalau ketum partai, kan ribet juga nanti stabilitas politiknya,” tambahnya lagi.

Selain menteri yang dituntut bekerja lebih keras sesuai arahan Presiden, para bawahan menteri harus digenjot juga agar seimbang dan kinerjanya bagus.

“Nah, di luar itu saya lihat bahwa manajemen street level birokrasinya itu harus punya irama yang sama juga, menterinya sudah oke nih, ini dirjen-dirjen di bawahnya ini birokrasinya juga harus digenjot,” ujar Agung.


Terbit di Tribunnews

  • TribunNews
admin

Trias Politika Strategis adalah lembaga riset, survei, dan strategi politik. Fokus mengawal demokrasi Indonesia melalui layanan akademis berkualitas, pemenangan politik, media monitoring, serta pendampingan politik, dengan pengalaman mendukung partai, perusahaan, dan kandidat strategis.

Post navigation

Previous
Next

Search

Categories

  • Kutipan (374)
  • Media (378)
  • Press Release (7)

Recent posts

  • Pemerintah Dorong Merger Grab - GoTo, Ini Makna Politiknya
    Pemerintah Dorong Merger Grab – GoTo, Ini Makna Politiknya
  • Menanti Tuah Jokowi Effect pada PSI, antara Untung atau Buntung
    Menanti Tuah Jokowi Effect pada PSI, antara Untung atau Buntung
  • Jokowi Effect pada PSI Disebut Tergantung Kinerja Wapres Gibran
    “Jokowi Effect” pada PSI Disebut Tergantung Kinerja Wapres Gibran

Tags

Alinea Antara Berita Satu Bisniscom Bloomberg CNA CNBC Indonesia CNN CNNIndonesia Detikcom IDN Times Inilahcom Jawa Pos Katadata Kompas Kumparan Liputan 6 Media Indonesia Merdeka Metro TV Metro TV News Rakyat Merdeka Republika SINDONews Sin Po Suara Tempo The Jakarta Post The Star The Strait Times Tirto TribunNews Viva VOI Warta Kota

Lanjut membaca

Putusan MK Larang Polisi Duduki Jabatan Sipil Dinilai Minimalkan Konflik Kepentingan di Pemerintahan
Kutipan, Media

Putusan MK Larang Polisi Duduki Jabatan Sipil Dinilai Minimalkan Konflik Kepentingan di Pemerintahan

November 14, 2025 admin

Pengamat politik Agung Baskoro menilai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memutuskan polisi aktif tidak boleh menduduki jabatan sipil kecuali sudah pensiun merupakan upaya menjaga supremasi sipil. Putusan nomor 114/PUU-XXIII/2025 itu, dibacakan dalam sidang pleno di Gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis 13 November 2025. “Mengapresiasi putusan MK karena menjaga supremasi sipil,” kata Agung, saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (14/11/2025). Selain itu, menurut Agung, putusan tersebut […]

Pengamat Nilai Kurang Pas jika Budi Arie Gabung ke Gerindra, Apa Alasannya?
Kutipan, Media

Pengamat Nilai Kurang Pas jika Budi Arie Gabung ke Gerindra, Apa Alasannya?

November 5, 2025 admin

Pengamat politik dari Trias Politika Agung Baskoro mengomentari langkah Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi yang akan bergabung dengan Partai Gerindra.  Agung menyebut, seharusnya Projo tetap konsisten mendukung mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Misalnya, dengan merapat ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang didukung Jokowi dan dipimpin oleh anak bungsunya, Kaesang Pangarep. Pasalnya, organisasi kemasyarakatan tersebut selama ini identik […]

Said Didu- Eks Menhub Jonan ke Istana, Simbol 'Kewarasan' Prabowo Kelola Negara
Kutipan, Media

Said Didu: Eks Menhub Jonan ke Istana, Simbol ‘Kewarasan’ Prabowo Kelola Negara

November 5, 2025 admin

Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhammad Said Didu, mengomentari pemanggilan eks Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan ke Istana. Diketahui, Ignasius Jonan datang memenuhi panggilan Presiden Prabowo Subianto pada Senin (3/11/2025). Tak hanya berdua, dalam momen yang sama Prabowo juga mengundang Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI. Ketiganya membahas persoalan serius yang tengah terjadi di Indonesia, termasuk polemik […]

logotrias

Lembaga penyelenggara jasa riset/survei, media monitoring, analisa strategi politik, pemenangan politik, dan pendampingan politik pasca memenangkan pemilihan.

About Us
  • About Us
  • What We Do
  • Our Work
  • Publications
  • News & Insight
  • Contact Us
Social
  • WhatsApp
  • X/Twitter
  • Instagram
  • Facebook
  • Youtube
  • Tiktok
© 2024 Trias Politika Strategis. All rights reserved.
  • Web Development by Metahuis