Puan dan Rieke Tampil Bersama Prabowo saat Hari Buruh, Tanda PDIP Merapat?

Puan Maharani dan Rieke Diah Pitaloka tampil satu panggung bersama Presiden Prabowo Subianto dalam perayaan Hari Buruh di Monas pada 1 Mei. Apakah ini sinyal bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP akan merapat ke pemerintah? Katadata berupaya mendapatkan keterangan juru bicara PDIP Ahmad Basarah dan Ronny Talapessy terkait kehadiran Puan Maharani dan Rieke Diah Pitaloka dalam acara Hari Buruh bersama Prabowo Subianto. Akan tetapi, keduanya belum memberikan tanggapan.
Katadata juga mengonfirmasi hal itu kepada Ketua Badan Komunikasi Gerindra Angga Raka Prabowo, tetapi juga belum mendapatkan respons. Sementara itu, sejumlah pakar politik mengatakan kehadiran Puan dan Rieke menegaskan komitmen partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu sebagai mitra strategis Pemerintahan Presiden Prabowo. Direktur Trias Politika Agung Baskoro berpendapat bahwa sikap PDIP terhadap Prabowo cenderung mengambil posisi sebagai mitra politik, meskipun tidak menugaskan kader partai ke dalam Kabinet Merah Putih.
Puan Maharani saat ini menjabat Ketua Bidang Politik Dewan Pimpinan Pusat atau DPP PDIP sekaligus Ketua DPR. Sementara itu, Rieke adalah Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan DPP PDIP dan Anggota Komisi VI DPR sebagai mitra kerja pemerintah di bidang perdagangan dan BUMN. Agung menjelaskan posisi PDIP sebagai mitra strategis pemerintah sejatinya telah terlihat sejak jauh hari misalnya, sikap partai yang sejalan dengan Prabowo ihwal revisi Undang-Undang (UU) Nomor 34 tentang TNI.
Ketua Panja RUU TNI saat itu adalah politisi PDIP yang juga Ketua Komisi I DPR Utut Adianto. Puan Maharani juga merupakan sosok yang mengetuk palu pengesahaan revisi UU TNI saat Sidang Paripurna pada 20 Maret. “Hal-hal lain seperti Makan Bergizi Gratis atau MBG dan kenaikan PPN 12% juga responsnya baik,” kata Agung saat dihubungi lewat sambungan telepon pada Jumat (2/5). Agung berpendapat kehadiran Puan dan Rieke dalam satu panggung Hari Buruh bersama Prabowo mewakili wajah PDIP sebagai mitra strategis pemerintah. Menurut dia, melalui Puan dan Rieke, PDIP berupaya menampilkan wajah sebagai bagian dari rezim Prabowo di hadapan publik maupun elit politik nasional. “Sebab, suara-suara mitra kritis itu seringkali diwakili oleh Ibu Ketua Umum Megawati, yang bicaranya blak-blakan,” ujar Agung. Lebih jauh, Agung mengatakan bahwa PDIP secara tersirat sudah menjadi bagian dari Kabinet Merah Putih pimpinan Prabowo. Dia menilai ada tiga sosok politisi yang punya irisan kuat dengan PDIP, antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan serta Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono. “Meski mereka bukan kader utama yang memiliki kartu tanda anggota, mereka adalah orang yang dekat dengan PDIP. Jadi sebenarnya PDIP sudah di kabinet,” kata Agung. Pakar komunikasi politik Universitas Padjajaran atau Unpad Kunto Adi Wibowo menekankan histori hubungan antara Prabowo dengan PDIP sejak awal sudah berjalan baik. Dia mengatakan, sentimen negatif hubungan antara PDIP dan Prabowo yang kerap diberitakan cenderung lebih karena adanya faktor Presiden ketujuh Joko Widodo atau Jokowi. “Terlebih saat Prabowo bertemu Ibu Mega di Teuku Umar April kemarin, selesai sudah. Tidak ada masalah apa-apa,” kata Kunto lewat sambungan telepon pada Jumat (2/5). Kunto menambahkan Puan Maharani kerap tersorot mendampingi Prabowo saat agenda strategis pemerintah seperti penutupan retret kepada daerah di Akademi Militer Magelang pada 28 Februari. Kala itu, Puan mengenakan setelan komando cadangan. Di sisi lain, Kunto menganggap kehadiran sosok Rieke merupakan hal biasa lantaran dikenal sebagai aktivis yang pro buruh. Rieke pun terpilih menjadi anggota DPR melalui daerah pemilihan atau dapil Jawa Barat 7 yang mencakup Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Purwakarta. “Dapilnya Rieke menang banyak pabrik, banyak buruhnya. Mungkin karena itu dia diajak ke atas. Kalau di PDIP, Rieke juga bukan tokoh sentral,” ujar Kunto.
Sumber: Katadata