Muktamar dan Simpang Jalan Partai Persatuan Pembangunan

“Saya titipkan Partai Persatuan Pembangunan ini kepada para ulama dan umat Islam Indonesia sebagai aset nasional yang harus dipertahankan umat.”
Demikian kutipan dari Deklarator Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sekaligus Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 1956-1984, KH Idham Chalid. Ucapan itu menegaskan bahwa PPP bukan sekadar kendaraan politik, melainkan juga aset nasional yang harus dijaga oleh umat Islam.
Pesan tersebut terasa semakin nyata pada Muktamar X PPP kali ini. Setelah gagal menembus parlemen pada Pemilu 2024, PPP berada di titik kritis. Siapa pun yang terpilih sebagai ketua umum dituntut bukan hanya memimpin, melainkan juga memastikan PPP kembali di panggung politik nasional.
……….
Artikel premium, silahkan berlangganan untuk membaca secara utuh.
Terbit di Harian Kompas


