Kakak-Adik Gerindra dan PDI-P, Upaya “Balance of Power” Ala Prabowo

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menyebut, pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang mengatakan bahwa Gerindra dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) seperti kakak dan adik, adalah upaya menyeimbangkan hubungan ke semua poros kekuasaan. Diketahui, PDI-P adalah satu-satunya partai politik di Parlemen, yang tidak tergabung dalam koalisi pendukung pemerintahan. “Ini semacam ‘balance of power’ yang dilakukan oleh Presiden Prabowo dalam skema ‘merangkul wacana’ ke semua poros kekuasaan yang ada, mulai dari Solo, Teuku Umar, Cikeas dan lain-lain,” kata Agung kepada Kompas.com, Kamis (24/7/2025). Apalagi, belum lama ini, Prabowo terlihat sangat akrab dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan kunjungan ke Solo, Jawa Tengah pada 20 Juli 2025.
Oleh karena itu, Agung mengatakan, pernyataan kakak-adik itu adalah upaya membuat kesimbangan kekuasaan. Pasalnya, ada pihak-pihak yang kurang menyukai kedekatan Prabowo-Jokowi.
“Karena sebagian publik kurang nyaman bila Presiden Prabowo terlalu dekat Pak Jokowi,” ujar Agung. Selain itu, menurut Agung, istilah kakak-adik itu bentuk penghormatan Prabowo kepada Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDI-P. Sebagaimana diketahui, hubungan PDI-P dan Jokowi memang kurang baik. Bahkan, berujung pemecatan terhadap mantan Wali Kota Solo itu sebagai kader partai pada Desember 2024.
Momen Keakraban Prabowo-Jokowi
Sementara itu, dalam kunjungannya ke Solo pada 20 Juli 2025, Prabowo diketahui langsung sowan ke rumah Jokowi. Kehadiran Prabowo ke Solo untuk menghadiri Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jawa Tengah. Saat itu, Jokowi dan Iriana Jokowi langsung menyambut Prabowo di depan pintu gerbang. Prabowo pun terpantau berada di rumah Jokowi selama sekitar satu jam. Setelah itu, menuju lokasi acara Kongres PSI. Tak berhenti sampai di situ, usai menghadiri Kongres PSI, Prabowo terlihat makan bersama Jokowi di Bakmi Joko Bu Citro 1, Solo.
Kemudian, Jokowi melepas Prabowo di Pangkalan TNI Angkatan Udara (AU) Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, untuk kembali ke Jakarta usai meresmikan Koperasi Desa Merah Putih di Klaten, Jawa Tengah pada 21 Juli 2025. Dalam momen itu, Prabowo dan Jokowi tampak berpamitan dan menunjukan sikap hormat masing-masing.
Gerindra dan PDI-P Kakak-Adik Sebelumnya diberitakan, Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa partai yang dipimpinnya, Gerindra, dengan PDI-P adalah kakak-adik. Namun, sesuai ajaran demokrasi negara barat, semua partai tidak bisa tergabung dalam satu koalisi. “Ini sebenarnya PDI-P sama Gerindra ini kakak-adik ini. Tapi benar kita ini karena apa ya, demokrasi kita kan diajarkan oleh negara barat, jadi enggak boleh koalisi satu,” kata Prabowo saat peluncuran Koperasi Desa Merah Putih di Klaten, Jawa Tengah pada Senin, 21 Juli 2025.
Kemudian, Prabowo mengatakan, harus ada pihak yang mengoreksi kebijakan pemerintah dalam negara demokrasi. Tetapi, Prabowo menegaskan bahwa tetap bersaudara dengan PDI-P meskipun berada di luar koalisi pemerintahannya.
“Itu memang benar, harus ada yang di luar (koalisi), koreksi kita gitu, ngoreksi. Tapi ya sedulur (saudara), ya kan?” ujar Prabowo. “Kalau bahasanya itu jaksa Agung, hopeng (hao pengyou/teman baik). Bahasanya Pak Utut hopeng, karena suhunya sama dia ini,” katanya lagi.
Terbit di Kompas