Jumlah Pembantu Presiden Prabowo Kian Banyak, Kendali Harus Semakin Kukuh

Semakin banyaknya pembantu Presiden Prabowo Subianto bisa membuat jangkauan kebijakan pemerintah lebih luas. Namun, di sisi lain, hal itu membawa risiko meningkatnya kompleksitas birokrasi. Dalam situasi ini, Presiden dituntut untuk memiliki kendali yang kukuh serta sistem evaluasi yang transparan untuk memastikan efektivitas pemerintahan.
Dari reshuffle kabinet keempat di era pemerintahan Prabowo, kemarin, bertambah posisi dua wakil menteri (wamen). Dua posisi wamen dimaksud, Wakil Menteri Dalam Negeri yang dijabat Ahmad Wiyagus serta Wakil Menteri Kesehatan yang dipercayakan Presiden pada Benjamin Paulus Octavianus.
Meski ada dua posisi baru, jumlah wamen di Kabinet Merah Putih saat ini tetap 54 atau sama seperti di awal pemerintahan Prabowo. Jumlah wamen ini tetap karena selama satu tahun pemerintahannya, ada sejumlah perubahan kementerian/badan. Salah satunya Kementerian BUMN yang baru saja menjadi Badan Pengaturan BUMN. Semula ada tiga wamen di kementerian ini, dan kini setelah berubah menjadi badan, wamen diubah menjadi wakil kepala badan, dan hanya dua jumlahnya. Ditambah lagi, satu posisi wakil menteri keuangan kosong setelah ditinggalkan Anggito Abimanyu yang dipercaya menjabat Kepala Lembaga Penjamin Simpanan.
……….
Artikel premium, silahkan berlangganan untuk membaca secara utuh.
Terbit di Harian Kompas


