Didit Prabowo Jadi Jembatan untuk Mempersatukan Semua Elite Politik

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menyebut bahwa sosok putra Presiden Prabowo Subianto, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Hediprasetyo penting dalam situasi politik terkini, termasuk terkait hubungannya dengan keluarga Presiden ke-5 RI Megawati Soekarno Putri. “Justru sosok Mas Didit ini penting karena bisa mencairkan suasana dan melebur beragam sekat kepentingan politik yang selama ini membelenggu. Menimbang sosok Mas Didit yang lebih dikenal sebagai figur dunia fashion (nonpolitik),” kata Agung kepada Kompas.com, Senin (31/3/2025). Menurut Agung, pria yang karib disapa Didit tersebut menjadi jembatan untuk mempersatukan semua elite dari partai politik (parpol) dari sepak terjangnya melakukan silaturahmi dengan tokoh bangsa seperti Megawati yang merupakan Ketua Umum PDI-P dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). “Setidaknya beliau memulai dari acara ulang tahunnya, kemudian berinisiatif datang ke rumah Ibu Mega, dan tak menutup kemungkinan ada hal lainnya menyusul,” ujar Agung. “Artinya beliau memiliki social and political will menjadi jembatan untuk mempersatukan semua elite kita,” katanya lagi.
Agung mengatakan, peran sebagai jembatan itu diperkuat karena Didit hadir di rumah Megawati bersama dengan Ketua MPR RI sekaligus Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani. Meskipun, dikatakan bahwa Didit dengan cucunya Megawati, Pinka Haprani, yang merupakan putri dari Puan Maharani.
Agung juga berpandangan bahwa Didit bersedia mengambil peran sebagai jembatan tersebut. Apalagi, PDI-P kan sejauh ini belum menentukan sikap tegas apakah akan berada di luar atau di dalam pemerintahan Prabowo. “Artinya Mas Didit menjadi jembatan itu dan beliau berkenan juga. PDI-P welcome juga, karena momennya pas,” ujarnya.
Lebih lanjut, Agung mengatakan, tidak mudah menjalankan peran sebagai jembatan tersebut. Sebab, Didit selama ini tidak terjun ke dalam dunia politik. “Ini butuh kebesaran jiwa dari Mas Didit menjalankan tugas merajut benang-benang kebangsaan di masa PDI-P berada di luar bingkai kekuasaan. Karena beliau selama ini memang tak berpolitik praktis,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, sebelum melakukan silaturahmi Lebaran ke rumah Megawati, Didit juga sempat mengumpulkan anak-anak Presiden di hari ulang tahunnya pada Sabtu, 22 Maret 2025. Hal itu terungkap dalam sejumlah foto yang diunggah oleh Anak Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid di media sosial.
Momen kebersamaan itu juga turut diunggah oleh Annisa Pohan, istri dari Agus Harimurti Yudhoyono, sekaligus menantu Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dalam unggahan itu, terlihat Guntur Soekarnoputra (Anak Presiden Pertama RI Soekarno), Siti Hediati Haryadi alias Titiek (Anak Presiden ke-2 RI Soeharto), dan Ilham Akbar Habibie (Anak Presiden ke-3 RI BJ Habibie), serta Yenny Wahid (Anak Presiden ke-4 Gus Dur). Selain itu, tampak juga Puan Maharani (Anak Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri), AHY, dan Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas (Anak Presiden ke-6 RI SBY), serta Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep (Anak Presiden ke-7 RI Joko Widodo). Kemudian, dalam momen Idul Fitri 1446 H, Didit juga sempat mengunggah fotonya di Insta Storu sedang nyekar ke makam Presiden Soeharto.
Sumber: Kompas