Jokowi Arahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Pengamat: Untuk Amankan Periode Pertama Dulu

Analis politik dari lembaga survei Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, menanggapi dukungan Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terhadap pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka untuk dua periode.
Setelah turun dari kursi Presiden RI periode 2014-2019 dan 2019-2024. Jokowi telah mengungkap arah politiknya. Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta ini menyatakan dukungan kepada pemerintahan Prabowo–Gibran, tak hanya untuk satu periode, tetapi dua periode sekaligus. Bahkan, Jokowi terang-terangan mengaku sudah lama memberikan arahan kepada relawannya untuk melakukan hal yang sama.
“Sejak awal saya sampaikan seluruh relawan untuk itu,” ungkap Jokowi saat ditemui di kediamannya di Sumber, Solo, Jumat (19/9/2025), dilansir TribunSolo.
“Ya memang sejak awal saya perintahkan seperti itu, untuk mendukung pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran dua periode,” tambahnya.
Dengan statement ini, Jokowi beserta kaum relawannya akan kembali mendukung duet Prabowo–Gibran di pemilihan presiden atau Pilpres yang akan datang, yakni Pilpres 2029. Pernyataan Jokowi ini terlontar ketika pemerintahan Prabowo–Gibran belum genap berusia satu tahun, dan Pilpres 2029 masih empat tahun lagi.
Mengamankan Gibran di Periode Pertama
Agung Baskoro pun menilai, pernyataan dukungan ini merupakan upaya Jokowi untuk menyelamatkan periode pertama Prabowo-Gibran (2024-2029) dulu. Khususnya, mengamankan sang anak sulung, Gibran Rakabuming Raka. Sebagaimana diketahui, Gibran saat ini diterpa beragam polemik, mulai dari pencalonan dirinya sebagai calon wakil presiden melalui putusan kontroversial Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia cawapres yang keluar pada 16 Oktober 2023. Lalu, dugaan kepemilikan akun anonim Fufufafa yang melontarkan kata-kata hinaan terhadap Prabowo dan pernyataan melecehkan terhadap sejumlah artis.
Kemudian, isu pemakzulan Gibran dari kursi Wakil Presiden RI yang dilayangkan oleh Forum Purnawirawan TNI. Terkini, keabsahan ijazah dan riwayat pendidikan Gibran pun turut diragukan, polemik yang serupa dengan apa yang dialami sang bapak, Jokowi. Pada September 2025, pengacara HM Subhan Palal menggugat Gibran secara perdata di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat senilai Rp125 triliun, menuduh ijazah SMA-nya palsu dan KPU lalai memverifikasi. Oleh karena itu, menurut Agung Baskoro, arahan Jokowi kepada relawan untuk mendukung Prabowo-Gibran dua periode ini untuk menangkal kontroversi yang melingkupi anak sulung kesayangannya. Sehingga, publik tidak lagi fokus pada narasi negatif, dan beralih ke kinerja Gibran saja. Hal ini disampaikan Agung saat menjadi narasumber dalam program Tribunnews On Focus yang diunggah di kanal YouTube Tribunnews, Jumat (26/9/2025).
“Arahan Jokowi untuk mendukung Prabowo-Gibran dua periode ini setidaknya untuk mengamankan periode pertama dulu, meng-counter narasi tadi ya, bahwasanya kalau ada isu-isu negatif yang terjadi atau mengemuka, apakah itu soal ijazah, pemakzulan, atau kasus hukum lainnya, maka relawan ini menjadi garda terdepan untuk menangkis itu, untuk membalik persepsi dan opini publik yang negatif tadi,” papar Agung.
“Supaya fokus ke kinerja Mas Gibran, fokus kepada kebaikan legacy Pak Jokowi selama dua periode, fokus kepada hal-hal yang positif seperti itu,” tambahnya.
Menurut Agung, jika isu negatif Gibran tidak cepat-cepat ditangkal, maka kredibilitas Gibran di periode pertama pun goyah.
“Tapi, kalau misal isu-isu negatif terus terjadi, berkelindan, kemudian menguasai opini dan persepsi publik, jangankan untuk dua periode, satu periode pun bisa goyang ini Mas Gibran,” paparnya.
Agung pun menilai, arahan untuk mendukung Prabowo-Gibran dua periode adalah langkah yang logis yang dilakukan Jokowi.
“Sehingga, saya melihat bahwa arahan Jokowi untuk para relawannya untuk tetap bergerak mengamankan Prabowo-Gibran di periode kedua nanti, adalah arahan yang logis, rasional, dalam rangka memastikan periode pertama ini Mas Gibran benar-benar aman,” ujar Agung.
“Karena Pak Jokowi, saya melihatnya tidak mau dalam tanda petik ada kecelakaan sejarah politik, Mas Gibran dalam tanda petik diturunkan di tengah jalan sebelum masa pemerintahannya selesai,” tegasnya.
Selain itu, Agung menyebut bahwa arahan Jokowi tersebut juga menjadi upaya untuk menepis isu negatif yang menerpa keluarga Jokowi.
“Saya kira, untuk memastikan tidak ada opini, persepsi negatif yang terus trending atau pun viral terkait keluarga Solo,” tutur Agung.
“Dengan hadirnya para relawan ini, setidaknya itu bisa menepis atau mereduksi kampanye-kampanye negatif maupun kampanye hitam yang selama ini menyerang keluarga Solo, karena ada relawan yang terus standby untuk melawan narasi negatif, sehingga ini adalah arahan paling logis yang bisa dilakukan Pak Jokowi di tengah beliau tak lagi menjadi presiden,” jelasnya.
2 Kelompok Relawan Sudah Dapat ‘Titah’ Langsung dari Jokowi untuk Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode
Dua organisasi relawan pendukung Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah mendapat ‘titah’ secara langsung dari eks Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu untuk mendukung pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka dua periode.
1. Bara JP
Ketua Umum Relawan Bara JP Willem Frans Ansanay telah mengungkap bahwa dirinya mendapat amanat untuk mendukung Prabowo – Gibran dua periode langsung dari Jokowi. Adapun Bara JP adalah singkatan dari Barisan Relawan Jokowi Presiden, sebuah organisasi relawan yang menjadi pelopor atau inisiator pendukung Jokowi untuk maju ke Pemilihan Presiden atau Pilpres 2014.
“Pernyataan Pak Jokowi itu jelas, ‘kita arahkan seluruh relawan mendukung Prabowo-Gibran sampai 2029–2034,’” kata Frans saat pelantikan pengurus DPP Bara JP 2025–2030 di Museum Joang ’45, Menteng, Jakarta, Sabtu (13/9/2025).
“Semangat mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran bukan hanya kemauan Bara JP, tetapi merupakan amanat dari pembina utama Bara JP yaitu Bapak Joko Widodo,” tuturnya.
“Bahwa Bara JP harus menjadi organisasi relawan yang mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran dua periode,” lanjutnya.
Frans pun mengungkapkan alasan mengapa Jokowi memberikan amanat untuk mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran dua periode. Yakni, untuk memaksimalkan capaian atau target pemerintahan mereka, sebab satu periode tidak cukup.
“Jadi kita bulatkan saja dua periode, supaya transformasi bangsa yang digagas Presiden Prabowo bisa terwujud,” ujarnya.
Frans melanjutkan, Bara JP siap membantu menyuarakan program pemerintahan Prabowo-Gibran serta mengonsolidasikan kekuatan rakyat.
“Untuk percaya kepada pemerintah ini, yaitu Prabowo sebagai presiden dan Mas Gibran sebagai wakil presiden,” tambahnya.
2. Projo
Ketua Umum Relawan Projo Freddy Alex Damanik juga mengaku telah mendapat ‘titah’ dari Jokowi untuk memberikan dukungan kepada duet Prabowo – Gibran dua periode. Projo atau Pro Jokowi merupakan organisasi relawan yang dibentuk untuk mendukung Jokowi selama kampanye presidennya, khususnya pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2014 dan 2019. Projo sendiri didirikan pada 23 Desember 2013 oleh kader PDIP dan aktivis mahasiswa 1998, seperti Budi Arie Setiadi, Gunawan Wirosaroyo, dan Suryo Sumpeno. Menurut Freddy, dukungan relawan Jokowi untuk pasangan Prabowo – Gibran dua periode itu malah sudah dilakukan sejak Pilpres 2024 demi mewujudkan visi kampanye mereka berupa keberlanjutan. Bahkan, Freddy menyebut bahwa Prabowo adalah pelanjut atau penerus Jokowi untuk memimpin Indonesia.
“Ini komitmen untuk menjaga kesinambungan pemerintahan agar program pembangunan berjalan lancar. Salah satu tema kampanye waktu itu adalah keberlanjutan,” ujar Freddy, sebagaimana diwartakan Kompas.com, Minggu (21/9/2025).
“Projo dan sejumlah organ relawan sebelumnya sudah menginisiasi Musyawarah Rakyat untuk mencari pelanjut Jokowi. Pak Prabowo lah pelanjut Pak Jokowi,” sambungnya.
Kemudian, Freddy mengungkap tujuan dari dukungan untuk Prabowo – Gibran dua periode, yakni untuk memastikan program pemerintah terlaksana dengan baik. Ia menilai, waktu satu periode atau lima tahun terlalu singkat untuk mewujudkan program-program Prabowo-Gibran.
“Waktu 5 tahun terlalu singkat untuk mewujudkan program-program Prabowo-Gibran,” jelasnya.
“Dalam setiap pertemuan dengan relawan maupun tokoh-tokoh relawan pasca-Pilpres, Presiden Jokowi kerap kali menyatakan, relawan harus mengawal, memastikan, serta mendukung Pemerintahan Prabowo-Gibran agar berhasil menjalankan program-programnya,” tutur Freddy.
Terbit di Tribunnews