Babak Baru Pemberantasan Korupsi: Tak Lagi Simbolik, Kini Sentuh Kepentingan Publik

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dinilai memasuki babak baru dalam agenda pemberantasan korupsi. Respons positif bermunculan setelah aparat penegak hukum mengungkap berbagai kasus besar yang berdampak langsung pada kepentingan masyarakat.
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, menyebut upaya pemberantasan korupsi tak lagi sebatas simbolik atau jargon politik. Menurutnya, pendekatan yang kini diambil pemerintah mulai terasa nyata dan menyentuh kebutuhan publik sehari-hari.
“Kita melihat munculnya babak baru dalam agenda pemberantasan korupsi yang tidak lagi simbolik, tapi sudah operasional dan menyentuh langsung kepentingan publik,” ujar Agung, Sabtu, 14 Juni 2025.
Sejumlah kasus strategis seperti BBM oplosan, korupsi minyak goreng, logam mulia, hingga penyimpangan dana di bank daerah menjadi sorotan publik dalam beberapa bulan terakhir. Bagi Agung, itu adalah sinyal bahwa ada kemauan politik yang lebih tegas dari pemerintah pusat.
“Secara institusional, ini menjadi bukti bahwa pemerintahan Presiden Prabowo serius membenahi sistem penegakan hukum. Komitmen itu mulai terimplementasi nyata dengan masifnya pengungkapan kasus-kasus megakorupsi oleh aparat hukum kita,” jelasnya.
Agung juga menyinggung hasil survei nasional Litbang Kompas yang menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen publik menyatakan puas terhadap kinerja pemberantasan korupsi pemerintahan saat ini. Menurutnya, angka tersebut bukan sekadar statistik, tapi mencerminkan mulai pulihnya kepercayaan masyarakat terhadap aparat hukum.
“Pemerintah Prabowo-Gibran berhasil membangun kepercayaan publik terhadap institusi penegakan hukum. Tugas ke depan adalah menjaga momentum dan memastikan tidak ada kompromi terhadap pelaku korupsi, siapa pun mereka,” tegasnya.
Meski demikian, kalangan analis mengingatkan bahwa keberhasilan jangka panjang tetap bergantung pada konsistensi, pengawasan publik, dan keberanian untuk menindak tanpa pandang bulu. Momentum ini, kata mereka, jangan sampai hanya jadi euforia sesaat.
Terbit di Metrotvnews