Jokowi Diusulkan Jadi Ketum PPP, Pengamat: Masih Banyak Nama Lain yang Relevan

Bicara soal adanya usulan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menyebut bahwa masih banyak nama lain yang miliki ideologi dekat dengan PPP.
Pasalnya, menurut Agung, Jokowi lebih lekat sebagai sosok nasionalis. Sedangkan PPP lekat dengan partai berasaskan Islam.
“Selama ini Presiden ke-7 ini lebih lekat sebagai sosok nasionalis. Bila Jokowi didorong menjadi Ketum PPP, apakah basis laten partai berlambang ka’bah ini menerima?” kata Agung kepada Kompas.com, Rabu (28/5/2025).
Dia mengatakan, jangan sampai PPP menomorduakan citra partai bahkan mengabaikan akar rumput karena hanya memenuhi kebutuhan akan figur guna meningkatkan keterpilihan.
Apalagi, Agung menyebut, masih ada nama-nama lain yang lebih relevan dipertimbangkan masuk dalam bursa calon Ketum PPP ketimbang Jokowi.
“Jangan sampai citra partai dinomorduakan bila memang kebutuhan akan figur mendesak. Karena masih banyak nama-nama lain yang relevan dan memiliki spektrum ideologi yang dekat dengan PPP. Selain Anies Baswedan, ada Amran Sulaiman, Agus Suparmanto, hingga Sandiaga Uno,” ujarnya.
Anies Layak Dipertimbangkan
Sebelumnya, Agung mengatakan, Anies Baswedan patut dipertimbangkan masuk jadi calon Ketum PPP. Sebab, menurut dia, sebagian besar pemilih PPP dan Anies saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, saling menginginkan satu sama lain.
“Nama-nama seperti Amran Sulaiman, Dudung Abdurrahman, Gus Ipul, Agus Suparmanto mengemuka. Tapi bila PPP ingin melenting sempurna, tak ada salahnya kembali mempertimbangkan Anies Baswedan,” kata Agung.
Agung menyebut, belajar dari Pemilu 2024, PPP harus mengevaluasi diri dengan mendengarkan akar rumput yang ternyata lebih condong ke Anies Baswedan.
“PPP harus mulai lebih mengutamakan suara-suara grassroot di internal walaupun masukan-masukan eksternal juga penting, bila memang ingin lebih baik,” ujarnya.
“Pembelajaran di Pilpres 2024 kemarin mahal. PPP mengabaikan suara grasroot dan terlalu dini memutuskan langkah politiknya. Akhirnya, salah memilih figur dan koalisi,” kata Agung lagi.
Apalagi, dia mengatakan, PPP memiliki target untuk lolos parliamentary threshold dan kembali menjadi partai Parlemen pada Pemilu 2029.
Usul Nama Jokowi
Sebelumnya diberitakan, ada usulan dari internal PPP menjadikan Jokowi sebagai figur yang layak ditawarkan untuk memimpin PPP. Hal itu diungkapkan Ketua Mahkamah PPP, Ade Irfan Pulungan.
“Ada juga wacana-wacana berkembang, kenapa enggak kita tawarkan saja kepada Pak Jokowi?” kata Irfan saat berbincang dengan Kompas.com pada Selasa, 27 Mei 2025.
Irfan menyebut bahwa sejumlah nama figur untuk menjadi ketua umum PPP sudah muncul ke permukaan. Mereka diantaranya adalah Anies Baswedan, Dudung Abdurachman, Amran Sulaiman, Saifullah Yusuf, Marzukie Ali dan Agus Suparmanto. Namun, Ketua Mahkamah Partai ini mengatakan, nama Jokowi paling sempurna untuk memimpin PPP. Dia menilai, Presiden ke-7 RI itu punya pengalaman politik yang panjang.
Menurut Irfan, Jokowi adalah sosok dengan rekam jejak politik yang lengkap dan kepiawaian dalam membangun komunikasi politik di berbagai level. Dari pengalaman sebagai Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga Presiden RI dua periode.
“Kalau saya melihat, sosok Pak Jokowi ini sangat piawai dalam melakukan komunikasi politik. Dia sosok yang saya rasa mampu untuk menjadikan sebuah partai itu bisa berkembang. Pengalamannya dari Wali Kota dua periode, Gubernur, lalu Presiden dua periode. Pasti dia sudah khatam, paripurna melihat kondisi riil bagaimana peta politik dan bagaimana cara komunikasi politik yang ada,” kata Irfan.
Irfan menyatakan, jika wacana ini benar-benar mendapat respons positif dari Jokowi, hal itu bisa menjadi momentum kebangkitan bagi PPP. Bahkan, Partai berlambang Ka’bah itu diyakini bisa dapat kursi pimpian DPR jika dipimpin oleh Jokowi.
Terbit di: Kompas


