logotrias
  • Tentang Kami
  • Layanan
  • Portofolio
  • Publikasi
  • Artikel
Contact Us
Kutipan, Media

Tugas Khusus Urus Papua, Kesempatan Gibran Buktikan Kemampuan

July 9, 2025 admin
Tugas Khusus Urus Papua, Kesempatan Gibran Buktikan Kemampuan
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dapat tugas khusus dari Presiden Prabowo Subianto mengurus persoalan di Papua. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Presiden RI Prabowo Subianto disebut bakal memberikan tugas khusus ke Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk menangani masalah di Papua.
Menko Kumham Imipas Yusril Ihza Mahendra mengatakan Gibran tak hanya bertugas menangani pembangunan fisik di Papua, melainkan juga akan turut membawahi urusan soal HAM di Papua. Kata dia, perihal tugas khusus ini akan tertuang dalam bentuk Keputusan Presiden (Keppres).

Kendati demikian, Yusril menegaskan putra Presiden ke-7 RI Joko Widodo itu tidak akan berkantor di Papua. Yusril menyatakan yang berkantor di Papua ialah Sekretariat Badan Percepatan Pembangunan Otsus Papua yang dibentuk oleh Prabowo.

Hal senada juga disampaikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Ia menduga Keppres penunjukan Gibran sebagai kepala eksekutif badan tersebut dan telah diatur dalam Undang-Undang Otsus Papua.

Pasal 68A UU Otsus Papua menyebutkan, Badan Khusus Percepatan Pembangunan Papua (BKP3) dipimpin Wakil Presiden yang didampingi Mendagri, Menteri Bappenas, Menteri Keuangan, serta perwakilan dari setiap provinsi di Papua.

Badan tersebut akan bertugas untuk mengevaluasi program pembangunan di Papua. Sementara, tugas Wapres, dalam badan tersebut hanya mengoordinir tugas-tugas BKP3.

“Setahu saya dalam undang-undang itu, tugasnya wapres adalah mengkoordinasikan. Secara di tingkat kebijakan atas saja. Tapi untuk eksekusi sehari-harinya dilakukan oleh badan eksekutif ini,” kata Tito di kompleks parlemen, Selasa (8/7).

Sebatas Tradisi, Senasib Ma’ruf Amin

Peneliti senior Pusat Riset Kewilayahan BRIN, Cahyo Pamungkas menyebut keputusan Prabowo menugaskan Gibran untuk mengatasi masalah Papua ini hanya sebuah tradisi semata.

Kata Cahyo, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga pernah menugaskan Wapres Boediono untuk menangani masalah Papua.

Kala itu, SBY membentuk Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat (UP4B) lewat Peraturan Presiden Nomor 66/2011. Boediono ditunjuk sebagai Ketua Tim Pengarah UP4B.

Kemudian, di masa Jokowi, wapres Ma’ruf Amin juga diberikan tugas untuk menangani masalah di Papua.

Hal ini tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 20 Tahun 2020 tentang Tim Koordinasi Terpadu Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat. Ma’ruf dipercaya memimpin tim tersebut sebagai Ketua Dewan Pengarah.

Selain itu, Ma’ruf juga didapuk menjadi Ketua Badan Pengarah Percepatan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) atau Badan Pengarah Papua (BPP) yang berfokus pada upaya pemerintah dalam mendorong percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua.

“Pak Prabowo mengulangi apa yang dilakukan oleh pak SBY dan pak Jokowi yaitu menugaskan wapres untuk menyelesaikan masalah Papua. Jadi saya melihat ini hanya masalah tradisi, kebiasaan administrasi dari dulu, dari zaman pak SBY wapres diminta untuk menyelesaikan persoalan Papua,” kata Cahyo saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (8/7).

Tugas Wapres di Papua Tak Efektif

Cahyo menyebut penugasan kepada wapres untuk menangani masalah Papua yang dilakukan SBY maupun Jokowi pun tak berjalan efektif.

Terlebih, masalah di Papua terbilang kompleks, mulai dari masalah ekonomi, politik, pelanggaran HAM, konflik bersenjata hingga trauma psikologis.

“Perkiraan saya, saya kira pak Prabowo akan mengulangi apa yang dilakukan oleh pak SBY dan pak Jokowi untuk menyelesaikan persoalan Papua secara administrasi, tetapi tidak secara substantif,” ucap Cahyo.

Cahyo juga meyakini Gibran hanya akan melanjutkan program-program yang sebelumnya telah dilakukan. Bahkan, Cahyo pun menduga Gibran tidak memiliki terobosan untuk menyelesaikan masalah di bumi cenderawasih tersebut.

“Bukan tidak yakin ya, tapi saya tidak melihat ke arah sana, jadi apa yang dilakukan itu hanya pengulangan-pengulangan, modifikasi-modifikasi, tidak ada terobosan baru,” tutur dia.

“Kalau saya tidak bisa berharap banyak dan kalau kita melihat track record dari wapres kita yang baru ini, mungkin dia hanya akan melanjutkan apa yang telah dilakukan pada masa pak Ma’ruf Amin,” imbuhnya.

Kental Unsur Politis

Terpisah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai ada nuansa politis di balik penugasan Gibran untuk menangani masalah Papua. Sebab, penugasan yang diberikan Prabowo ini muncul di tengah isu pemakzulan terhadap Gibran.

“Penugasan ini berdampingan dengan isu pemakzulan, sehingga memungkinkan ada nuansa politis, di mana Gibran memerlukan legitimasi kapasitasnya sebagai elite,” kata dia kepada CNNIndonesia.com.

Menurut Dedi, penanganan masalah di Papua sudah dilakukan oleh kementerian maupun lembaga terkait.

Soal pelanggaran HAM misalnya, sudah ada Kementerian HAM yang memiliki tugas menyelesaikan persoalan tersebut. Ataupun soal tata kelola pemerintahan yang merupakan tanggung jawab Kemendagri.

“Artinya penugasan Gibran potensial hanya sekedar administratif dan politis,” ujarnya.

Senada, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro melihat penugasan ini menunjukkan hubungan Prabowo dan Gibran masih terjalin dengan baik.

“Bahwa secara personal relasinya dengan presiden Prabowo baik-baik saja, kemudian secara institusional ini membuktikan bahwa presiden Prabowo ingin wakil presiden, mas Gibran turut serta dalam menyukseskan program-program pemerintah, khususnya di Papua,” tutur dia kepada CNNIndonesia.com.

Ajang Pembuktian Gibran

Lebih lanjut, Agung menyebut penugasan ini juga menjadi ajang pembuktian kemampuan ataupun kapabilitas bagi Gibran sebagai wapres

“Otomatis (jadi ajang pembuktian), karena selama ini tugas Gibran ‘mengambang’ sehingga ujungnya tak konkret,” kata Agung.

Apalagi, kata Agung, Gibran juga mempunyai modal cukup kuat di tanah Papua. Modal ini tak lepas dari basis massa pendukung Jokowi di Papua.

“Dengan basis legacy pak Jokowi membangun Papua selama dua periode, mestinya Gibran dimudahkan. Ia tinggal melanjutkan legacy tersebut dan menguatkan itu dengan perdamaian, pemerataan pembangunan, kesejahteraan,” ujarnya.

Serupa, Dedi pun berpandangan penugasan Gibran ini juga bisa dilihat sebagai dukungan Prabowo yang kerap diterpa berbagai isu, termasuk pemakzulan.

“Bukan tidak mungkin ini menandai dukungan Prabowo pada Gibran secara tidak langsung. Bergantung Gibran apakah bisa memanfaatkan panggung ini atau tidak,” tutur Dedi.


Terbit di CNN Indonesia

  • CNNIndonesia
admin

Trias Politika Strategis adalah lembaga riset, survei, dan strategi politik. Fokus mengawal demokrasi Indonesia melalui layanan akademis berkualitas, pemenangan politik, media monitoring, serta pendampingan politik, dengan pengalaman mendukung partai, perusahaan, dan kandidat strategis.

Post navigation

Previous
Next

Search

Categories

  • Kutipan (309)
  • Media (313)
  • Press Release (7)

Recent posts

  • Laporan Riset Survei Opini Publik di Kota Palopo
  • Laporan Riset Survei Opini Publik di Kabupaten Takalar
  • Laporan Riset Survei Opini Publik di Kota Parepare

Tags

Alinea Antara Berita Satu Bisniscom Bloomberg CNA CNN CNNIndonesia Detikcom IDN Times Inilahcom Jawa Pos Katadata Kompas Kumparan Liputan 6 Media Indonesia Merdeka Metro TV Metro TV News Rakyat Merdeka Republika SINDONews Sin Po Suara Tempo The Jakarta Post The Star The Strait Times Tirto TribunNews Viva VOI Warta Kota

Lanjut membaca

Kenapa Prabowo Pilih Jenderal Sepuh Djamari Jadi Menko Polkam?
Kutipan, Media

Kenapa Prabowo Pilih Jenderal Sepuh Djamari Jadi Menko Polkam?

September 18, 2025 admin

Presiden Prabowo Subianto memutuskan memilih Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam).Djamari menggantikan Budi Gunawan (BG) yang sebelumnya dicopot Prabowo pada pekan lalu. Djamari telah dilantik bersama sejumlah pejabat lain di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (17/9). Djamari merupakan tokoh senior di dunia militer. Ia lulusan Akabri (kini disebut Akmil) tahun 1971, atau tiga tahun lebih senior dari Prabowo. Pria kelahiran […]

Keponakan Prabowo Mundur Usai Kontroversi, Pejabat Lain Kapan?
Kutipan, Media

Keponakan Prabowo Mundur Usai Kontroversi, Pejabat Lain Kapan?

September 12, 2025 admin

Belum genap satu tahun setelah dilantik, Politisi Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengundurkan diri sebagai anggota DPR periode 2024-2029. Melalui unggahan di akun Instagramnya, Sara mengaku mundur karena pernyataannya telah melukai hati masyarakat.Pernyataan yang dimaksud, yakni saat ia mengajak masyarakat untuk menjadi pengusaha daripada bergantung pada pemerintah. Sara menyadari tak mudah untuk memulai usaha dan memahami pernyataan […]

Presiden Prabowo Subianto saat prosesi pelantikan menteri dan wamen Kabinet Merah Putih sisa masa jabatan 2024-2029, Jakarta, 8 September 2025.(Dok. Sekretariat Presiden) Baca artikel CNN Indonesia "Apa Alasan Prabowo Reshuffle Budi Gunawan hingga Sri Mulyani?" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20250909095220-32-1271532/apa-alasan-prabowo-reshuffle-budi-gunawan-hingga-sri-mulyani. Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/
Kutipan, Media

Apa Alasan Prabowo Reshuffle Budi Gunawan hingga Sri Mulyani?

September 10, 2025 admin

Presiden RI Prabowo Subianto melakukan reshuffle atau kocok ulang Kabinet Merah Putih, Senin (8/9). Total ada lima menteri yang diganti, namun baru tiga pengganti yang dilantik.Mereka yang dilepas dari jabatan menteri itu adalah Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan (BG), Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Abdul Kadir Karding, Menteri Koperasi Budi Arie, serta […]

logotrias

Lembaga penyelenggara jasa riset/survei, media monitoring, analisa strategi politik, pemenangan politik, dan pendampingan politik pasca memenangkan pemilihan.

About Us
  • About Us
  • What We Do
  • Our Work
  • Publications
  • News & Insight
  • Contact Us
Social
  • WhatsApp
  • X/Twitter
  • Instagram
  • Facebook
  • Youtube
  • Tiktok
© 2024 Trias Politika Strategis. All rights reserved.
  • Web Development by Metahuis