logotrias
  • Tentang Kami
  • Layanan
  • Portofolio
  • Publikasi
  • Artikel
Contact Us
Kutipan, Media

Gubernur ‘Konten’ Dedi Mulyadi dan Jebakan Komunikasi Artifisial

April 30, 2025 admin
Gubernur 'Konten' Dedi Mulyadi dan Jebakan Komunikasi Artifisial

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tampak terus aktif menggunakan ragam platform media sosial untuk menampilkan aktivitas kepemimpinannya sejak dilantik sebagai gubernur pada 20 Februari 2025 lalu.
Keaktifan Dedi menggunakan platform media sosial juga terlihat dengan tingginya jumlah pengikut Dedi di Instagram @dedimulyadi71 dan Youtube @kangdedimulyadichannel.

Di Instagram, jumlah pengikut Dedi mencapai angka 3 juta dengan total 6.693 unggahan. Sementara di Youtube jumlah pelanggan atau subscriber Dedi mencapai 7 juta dengan sekitar 4 ribu video yang diunggah.

Melalui kedua platform sosial media itu, Dedi kerap menampilkan momen marah, haru, hingga jenaka ketika blusukan ke sejumlah tempat untuk mengatasi permasalahan yang ada di Jawa Barat.

Imbas keaktifan Dedi di media sosial, sentilan ‘gubernur konten’ pun muncul. Salah satunya dilontarkan Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud kala rapat dengan Komisi II di Kompleks Parlemen, Jakarta, (29/4) kemarin.

Dedi tak masalah dengan sentilan ‘gubernur konten’ itu. Ia justru memamerkan anggaran iklan Pemprov Jabar menurun setelah dirinya aktif di media sosial.

“Alhamdulillah dari konten yang saya miliki itu bisa menurunkan belanja rutin iklan. Biasanya iklan di Pemprov Jabar kerja sama medianya Rp50 miliar. Sekarang cukup Rp3 miliar tapi viral terus,” kata Dedi.

Pakar komunikasi politik Universitas Brawijaya Verdy Firmantoro menilai Dedi menggunakan komunikasi politik personalistik dengan aktif di media sosial untuk memimpin Jawa Barat.

“Pendekatan itu dilakukan dengan menyapa publik secara langsung melalui beragam kanal media, tidak hanya untuk menyampaikan informasi, tetapi juga untuk membangun narasi sebagai pemimpin yang merakyat, responsif, dan empatik,” kata Verdy kepada CNNIndonesia.com, Rabu (30/4).

Ia menegaskan pendekatan yang dilakukan Dedi bukanlah sesuatu yang baru melainkan kerap dilakukan oleh banyak tokoh. Salah satunya, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

Kala menjadi Wali Kota Solo dan Gubernur Jakarta, Jokowi kerap blusukan ke berbagai tempat. Salah satu yang paling menonjol adalah blusukan hingga ke gorong-gorong Jakarta.

“Secara teknis bukan sepenuhnya baru. Pendekatan serupa sudah diadopsi mantan Presiden Jokowi dan juga banyak dipraktikkan oleh pemimpin populis di negara demokrasi,” tutur dia.

Verdy menilai Dedi berhasil menyesuaikan pola komunikasi dengan segmentasi masyarakat Jawa Barat melalui aktif di konten media sosial.

Terlebih, kata dia, warga Jawa Barat yang memiliki basis generasi muda dan aktif secara digital sehingga memiliki sumber daya yang memadai untuk mengakses konten digita Dedi.

“Ini penting, karena keberhasilan komunikasi politik bergantung pada relevansi saluran dan pesan dengan karakter publiknya. Langkah Dedi bisa dinilai sebagai adaptasi strategis yang kontekstual,” jelas dia.

Verdy mengakui gaya komunikasi politik yang dilakukan Dedi tak jauh berbeda dengan Jokowi. Hanya saja, kata dia, kini Dedi lebih aktif memperkuat citra di media digital.

“Memang ada kemiripan gaya-terutama dalam cara membentuk narasi kesederhanaan dan keterlibatan langsung dengan mantan Presiden Jokowi. Namun Dedi lebih kuat di media digital berbasis narasi personal yang lebih interaktif,” tutur dia.

Verdy menjelaskan gaya kepemimpinan yang dilakukan Dedi dapat meningkatkan elektabilitas lantaran menunjukkan pola komunikasi yang terasa nyata dan empatik.

Meski begitu, ia menilai pendekatan komunikasi yang dilakukan Dedi itu berpotensi berdampak buruk dengan terjebak dalam simbolisme kepemimpinan.

“Jika terlalu berlebihan, bisa terjebak dalam komunikasi politik yang artifisial, di mana persepsi menjadi lebih penting dari pencapaian kebijakan,” tutur dia.

“Selain itu, pendekatan seperti ini membuat ekspektasi atau harapan publik semakin tinggi, sehingga jika ada kesalahan atau penurunan performa kinerja bisa saja resistensi dan kritik publik akan lebih besar,” sambungnya.

Senada, Direktur Eksekutif Trias Politika Agung Baskoro berpendapat pendekatan komunikasi yang dilakukan Dedi juga tak jauh berbeda dengan yang pernah dilakukan Jokowi.

Namun, ia mengkritik apabila pendekatan komunikasi yang dilakukan Dedi mengecilkan peran awak media dan menjadi pola komunikasi yang monolog.

“Saya mengkritik kalau misalkan memang ada arahan lebih sifatnya satu arah ketika itu dilakukan oleh Kang Dedi karena kalau mencontoh Pak Jokowi saya tahu beliau justru intens melibatkan media,” kata Agung kepada CNNIndonesia.com, Selasa (29/4) malam.

“Sehingga kalau memang seperti itu berarti perbedaan mendasarnya Kang Dedi monolog, Pak Jokowi justru dialog ya jadi kalau beliau meniru iya tapi enggak seutuhnya jadi masing-masing punya gaya dan ceritanya sendiri punya sisi plus, punya sisi minus,” sambungnya.

Di sisi lain, Agung menegaskan dalam perspektif politik sebuah upaya menampilkan diri secara paksa akan berdampak buruk pada tokoh yang ingin menonjolkan citra.

Oleh karena itu, ia berharap Dedi lebih cermat dalam mengunggah konten-kontennya ke depan. Terlebih, ia menyinggung substansi harus dikedepankan dalam memimpin.

“Ada sisi negatif ketika memang publisitasnya terlalu berlebih ataupun ada kesan dipaksakan sehingga ini perlu disikapi dengan cermat, dengan bijak agar konten-konten yang dibuat itu memang tetap mengedepankan unsur-unsur substansi pengelolaan pemerintah secara profesional, akuntabel, dan otentik tentunya kemudian secara personal,” tutur dia.

Tak hanya itu, Agung menilai Dedi secara langsung atau tidak langsung juga terus berupaya mendongkrak elektabilitasnya dengan aktif di media sosial.

Terlebih, kata dia, upaya itu dilakukan secara konsisten yang berpotensi menimbulkan ragam persepsi dari masyarakat terhadap kepemimpinannya.

“Ya sedikit banyak tanpa disadari popularitas itu kan dampak ketika memang dia dilakukan secara konsisten dan organik, maka dengan sendirinya akan berbuah insentif-insentif elektoral apakah itu bentuknya elektabilitas, apakah itu bentuknya kepuasan publik,” tutur dia.


Sumber: CNN Indonesia

  • CNNIndonesia
admin

Trias Politika Strategis adalah lembaga riset, survei, dan strategi politik. Fokus mengawal demokrasi Indonesia melalui layanan akademis berkualitas, pemenangan politik, media monitoring, serta pendampingan politik, dengan pengalaman mendukung partai, perusahaan, dan kandidat strategis.

Post navigation

Previous
Next

Search

Categories

  • Kutipan (374)
  • Media (378)
  • Press Release (7)

Recent posts

  • Pemerintah Dorong Merger Grab - GoTo, Ini Makna Politiknya
    Pemerintah Dorong Merger Grab – GoTo, Ini Makna Politiknya
  • Menanti Tuah Jokowi Effect pada PSI, antara Untung atau Buntung
    Menanti Tuah Jokowi Effect pada PSI, antara Untung atau Buntung
  • Jokowi Effect pada PSI Disebut Tergantung Kinerja Wapres Gibran
    “Jokowi Effect” pada PSI Disebut Tergantung Kinerja Wapres Gibran

Tags

Alinea Antara Berita Satu Bisniscom Bloomberg CNA CNBC Indonesia CNN CNNIndonesia Detikcom IDN Times Inilahcom Jawa Pos Katadata Kompas Kumparan Liputan 6 Media Indonesia Merdeka Metro TV Metro TV News Rakyat Merdeka Republika SINDONews Sin Po Suara Tempo The Jakarta Post The Star The Strait Times Tirto TribunNews Viva VOI Warta Kota

Lanjut membaca

Setahun Prabowo dan Relasi Politik dengan Jokowi
Kutipan, Media

Setahun Prabowo dan Relasi Politik dengan Jokowi

October 21, 2025 admin

Selama setahun kepresidenan Prabowo Subianto, hubungannya dengan Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) kerap menarik perhatian publik. Sempat jadi lawan politik di Pilpres 2014 hingga 2019, keduanya kemudian berkongsi setelah Prabowo jadi Menteri Pertahanan di periode kedua Jokowi. Di Pilpres 2014, Prabowo bahkan menggandeng Gibran Rakabuming Raka putra sulung Jokowi sebagai wakil presiden. Banyak pula menteri Prabowo yang merupakan ‘warisan’ pendahulunya di kursi kepresidenan itu. Sebelumnya, dalam […]

Catatan untuk Setahun Gibran Jadi Wakil Presiden Prabowo
Kutipan, Media

Catatan untuk Setahun Gibran Jadi Wakil Presiden Prabowo

October 21, 2025 admin

Menginjak setahun pemerintahan per 20 Oktober 2025, catatan bukan hanya ditujukan bagi Presiden Prabowo Subianto, namun juga Wakil Presiden Gibran Rakabuming.Pengamat politik Iqbal Themi mengakui Gibran dinilai belum mampu mewujudkan harapan besar anak muda yang dulu mengiringi langkah politiknya. Sosok yang sempat dielu-elukan sebagai ikon generasi baru kini dianggap gagal menjadi suara anak muda di puncak kekuasaan. Ia […]

Diplomasi Politik di Balik Pertemuan Surya Paloh & Sjafrie Sjamsoeddin
Kutipan, Media

Diplomasi Politik di Balik Pertemuan Surya Paloh & Sjafrie Sjamsoeddin

October 16, 2025 admin

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menggelar pertemuan dengan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di Kantor Kementerian Pertahanan, Rabu (15/10).Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut, Sjafrie mengklaim mendapat masukan dari Surya Paloh dalam tugasnya sebagai penentu kebijakan nasional di bidang stabilitas keamanan. “Pak Surya Paloh memberi masukan informal tetapi penuh dengan komitmen nasionalisme dan patriotisme yang […]

logotrias

Lembaga penyelenggara jasa riset/survei, media monitoring, analisa strategi politik, pemenangan politik, dan pendampingan politik pasca memenangkan pemilihan.

About Us
  • About Us
  • What We Do
  • Our Work
  • Publications
  • News & Insight
  • Contact Us
Social
  • WhatsApp
  • X/Twitter
  • Instagram
  • Facebook
  • Youtube
  • Tiktok
© 2024 Trias Politika Strategis. All rights reserved.
  • Web Development by Metahuis