logotrias
  • Tentang Kami
  • Layanan
  • Portofolio
  • Publikasi
  • Artikel
Contact Us
Kutipan, Media

Jokowi Curiga Agenda Besar di Balik Isu Pemakzulan Gibran: Benarkah Ada Upaya Pemisahan Kekuatan?

July 16, 2025 admin
Jokowi Curiga Agenda Besar di Balik Isu Pemakzulan Gibran- Benarkah Ada Upaya Pemisahan Kekuatan?
Presiden ke-7 Jokowi saat sampai di rumahnya. [Suara.com/Ari Welianto]

Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal isu yang menerpa putranya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Jokowi mencurigai adanya agenda politik besar di balik menguatnya seruan pemakzulan dan polemik ijazah yang kembali diungkit.

“Saya berperasaan, memang kelihatannya ada agenda besar politik, di balik isu-isu ijazah palsu, isu pemakzulan,” ujar Jokowi dikutip Selasa (15/7/2025).

Menurutnya, ada upaya sistematis untuk menurunkan reputasi politik keluarganya.

Seruan pemakzulan ini, yang awalnya digulirkan oleh Forum Purnawirawan Prajurit TNI, kini menjadi bola panas yang memantik sorotan publik.

Namun, seberapa realistiskah wacana ini? Dan manuver politik apa yang sebenarnya sedang dimainkan?

Jalan Terjal dan Berliku Menuju Pemakzulan

Bagi anak muda yang melek politik, penting untuk memahami bahwa memakzulkan seorang wakil presiden bukanlah proses yang mudah seperti membalikkan telapak tangan.

Konstitusi Indonesia, melalui UUD 1945, telah memagarinya dengan prosedur yang sangat ketat dan berlapis.

Secara sederhana, alurnya seperti ini:

Usulan dari DPR: Wacana harus dimulai dari DPR. Pengajuan usulan ini harus disetujui oleh minimal 2/3 anggota DPR yang hadir dalam sidang paripurna yang dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari total anggota.

Ujian di Mahkamah Konstitusi (MK): Usulan tersebut tidak bisa langsung ke MPR. DPR harus membawanya ke MK untuk diperiksa dan diadili. MK akan memutuskan apakah wapres terbukti melakukan pelanggaran hukum berat seperti pengkhianatan negara, korupsi, penyuapan, atau perbuatan tercela.

Sidang Istimewa MPR: Jika dan hanya jika MK menyatakan wapres bersalah, barulah MPR bisa menggelar sidang istimewa. Keputusan pemberhentian harus disetujui oleh minimal 2/3 anggota MPR yang hadir, di mana sidang harus dihadiri oleh setidaknya 3/4 dari total anggota MPR (gabungan DPR dan DPD).

Melihat jalur hukum yang rumit ini, pemakzulan adalah sebuah “mission impossible” jika tidak ada dukungan politik yang solid dan bukti pelanggaran yang tak terbantahkan.

Kepentingan Politik: Memisahkan “Solo” dan “Hambalang”?

Di balik isu pemakzulan, para analis politik melihat adanya berbagai kemungkinan agenda.

Wacana ini bukan sekadar soal hukum, tetapi kental dengan nuansa pertarungan kekuasaan.

Seorang analis politik, Agung Baskoro dari Trias Politika, menduga bahwa pemakzulan bukanlah tujuan akhir.

“Tujuan besarnya saya melihat untuk memisahkan keluarga Solo (Jokowi) dan keluarga Hambalang (Prabowo),” jelasnya.

Isu ini bisa jadi alat tawar untuk melemahkan pengaruh Jokowi di lingkaran kekuasaan dan memastikan netralitas Prabowo menjelang Pilpres 2029.

Di sisi lain, Prof. Sulfikar Amir dari Nanyang Technological University melihat ini sebagai pertarungan antara logika publik yang khawatir akan masa depan kepemimpinan, dengan kepentingan ekonomi elite politik di parlemen.

Menurutnya, elite yang memiliki kepentingan bisnis di sektor seperti tambang dan sawit cenderung pragmatis dan enggan mengambil risiko politik.

Apakah Pemakzulan Gibran Bisa Cepat Terealisasi?

Pernyataan Jokowi yang merasa ada agenda besar justru bisa dibaca sebagai sinyal perlawanan dan konsolidasi politik.

Proses hukum yang berliku seperti yang dijelaskan di atas menjadi benteng pertahanan pertama.

Kedua, realitas politik di parlemen menunjukkan bahwa kekuatan politik yang mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran masih sangat dominan.

Tanpa dukungan mayoritas di DPR dan MPR, wacana pemakzulan hanya akan menjadi riak politik yang sulit menjadi gelombang besar.

Analis menilai, pemakzulan biasanya bisa terjadi jika momen politik didukung oleh krisis sosiologis atau ekonomis yang parah, seperti yang pernah terjadi pada era Soekarno dan Soeharto.

Selama kondisi negara relatif stabil dan elite politik masih solid, isu pemakzulan Gibran kemungkinan besar akan tetap menjadi wacana di panggung politik, bukan sebuah proses hukum yang berjalan cepat.


Terbit di Suara

  • Suara
admin

Trias Politika Strategis adalah lembaga riset, survei, dan strategi politik. Fokus mengawal demokrasi Indonesia melalui layanan akademis berkualitas, pemenangan politik, media monitoring, serta pendampingan politik, dengan pengalaman mendukung partai, perusahaan, dan kandidat strategis.

Post navigation

Previous
Next

Search

Categories

  • Kutipan (349)
  • Media (353)
  • Press Release (7)

Recent posts

  • Saat Wapres Gibran Getol Bertemu Generasi Muda Pegiat AI
    Saat Wapres Gibran Getol Bertemu Generasi Muda Pegiat AI
  • MKD Dinilai Tepat Putuskan Sara Gerindra Tetap Anggota DPR
    MKD Dinilai Tepat Putuskan Sara Gerindra Tetap Anggota DPR
  • Mengapa Parpol Berbondong Temui Menhan Sjafrie Sjamsoeddin?
    Mengapa Parpol Berbondong Temui Menhan Sjafrie Sjamsoeddin?

Tags

Alinea Antara Berita Satu Bisniscom Bloomberg CNA CNN CNNIndonesia Detikcom IDN Times Inilahcom Jawa Pos Katadata Kompas Kumparan Liputan 6 Media Indonesia Merdeka Metro TV Metro TV News Rakyat Merdeka Republika SINDONews Sin Po Suara Tempo The Jakarta Post The Star The Strait Times Tirto TribunNews Viva VOI Warta Kota

Lanjut membaca

Prabowo Dinilai Kian Objektif Pilih Menteri, Efek Kritik Publik dan Gejolak Demo
Kutipan, Media

Prabowo Dinilai Kian Objektif Pilih Menteri, Efek Kritik Publik dan Gejolak Demo

September 10, 2025 admin

Presiden Prabowo Subianto disebut kian berani menunjukkan pola baru dalam merombak kabinetnya. Sikap itu terlihat dari reshuffle kedua yang dilakukan Prabowo pada Senin (8/9) kemarin dinilai semakin objektif, meski berpotensi mengorbankan keseimbangan politik antarporos kekuasaan. Pengamat politik Agung Baskoro menyebutkan kalau langkah itu menandai fase normalisasi setelah setahun pemerintahan berjalan. Menurutnya, tekanan publik lewat kritik, […]

Prabowo Dikabarkan Reshuffle 4 Menteri Sore Ini, Budi Arie Ditendang dari Kabinet?
Kutipan, Media

Prabowo Dikabarkan Reshuffle 4 Menteri Sore Ini, Budi Arie Ditendang dari Kabinet?

September 8, 2025 admin

Usai dilanda gelombang demonstrasi, beredar kabar kencang bahwa Presiden Prabowo Subianto akan melakukan perombakan atau reshuffle kabinet dalam waktu dekat. Tak tanggung-tanggung, informasi yang beredar di kalangan wartawan menyebut pengumuman akan dilakukan paling cepat pada Senin (8/9/2025) sore. Sejumlah nama besar disebut-sebut bakal terdepak dari posisinya. Salah satu yang paling santer terdengar adalah Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi. […]

Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Kutipan, Media

Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam

September 8, 2025 admin

Beredar kabar Presiden Prabowo Subianto akan ‘mengocok ulang’ susunan Kabinet Merah Putih, dengan 4 menteri terpental, Senin (8/9/2025) sore. Isu perombakan atau reshuffle Kabinet Merah Putih semakin santer di kalangan Istana, Senin siang. Informasi ini sontak menyita perhatian publik dan kalangan elite politik, memunculkan spekulasi mengenai siapa saja yang akan bertahan dan siapa yang akan terdepak dari lingkar kekuasaan. […]

logotrias

Lembaga penyelenggara jasa riset/survei, media monitoring, analisa strategi politik, pemenangan politik, dan pendampingan politik pasca memenangkan pemilihan.

About Us
  • About Us
  • What We Do
  • Our Work
  • Publications
  • News & Insight
  • Contact Us
Social
  • WhatsApp
  • X/Twitter
  • Instagram
  • Facebook
  • Youtube
  • Tiktok
© 2024 Trias Politika Strategis. All rights reserved.
  • Web Development by Metahuis